Jumat, 10 Mei 2013

Laporan Praktikum Mengamati Perbedaan Koloid, Suspensi, dan Larutan


Laporan Praktikum Mengamati
Perbedaan Koloid, Suspensi, dan Larutan
A.   Tujuan
Mengelompokkan campuran ke dalam suspensi, koloid, dan larutan

B.   Alat dan Bahan

1.      Gelas kimia
2.      Batang pengaduk
3.      Kertas saring
4.      Corong
5.      Gula
6.      Garam
7.      Susu
8.      Terigu
9.      Santan
10.  Pasir
11.  Teh
12.  Minyak goreng
13.  Larutan
14.  Air


C.   Landasan Teori
       Koloid adalah suatu campuran zat heterogen (dua fase) antara dua zat atau lebih di mana partikel-partikel zat yang berukuran koloid (fase terdispersi/yang dipecah) tersebar secara merata di dalam zat lain. Dimana di antara campuran homogen dan heterogen terdapat sistem pencampuran yaitu koloid, atau bisa juga disebut bentuk (fase) peralihan homogen menjadi heterogen. Campuran homogen adalah campuran yang memiliki sifat sama pada setiap bagian campuran tersebut, contohnya larutan gula dan hujan. Sedangkan campuran heterogen sendiri adalah campuran yeng memiliki sifat tidak sama pada setiap bagian campuran, contohnya air dan minyak.
Ukuran partikel koloid berkisar antara 1-100 nm. Ukuran yang dimaksud dapat     berupa diameter, panjang, lebar, maupun tebal dari suatu partikel. Contoh lain dari sistem koloid adalah adalah tinta, yang terdiri dari serbuk-serbuk warna (padat) dengan cairan (air). Selain tinta, masih terdapat banyak sistem koloid yang lain, seperti mayones, hairspray, jelly, dll.
Larutan didefinisikan sebagai campuran dua atau lebih zat yang membentuk satu macam fasa (homogen) dan sifat kimia setiap zat yang membentuk larutan tidak berubah. Arti homogen menunjukkan tidak ada kecenderungan zat-zat dalam larutan terkonsentrasi pada bagian-bagian tertentu, melainkan menyebar secara merata di seluruh campuran. Sifat-sifat fisika zat yang dicampurkan dapat berubah atau tidak, tetapi sifat-sifat kimianya tidak berubah. Ada dua komponen yang berhubungan dengan larutan, yaitu pelarut dan zat terlarut. Pelarut adalah zat yang digunakan sebagai media untuk melarutkan zat lain. Umumnya, pelarut merupakan jumlah terbesar dari sistem larutan. Zat terlarut adalah komponen dari larutan yang memiliki jumlah lebih sedikit dalam sistem larutan. Selain ditentukan oleh kuantitas zat, istilah pelarut dan terlarut juga ditentukan oleh sifat fisikanya (struktur). Pelarut memiliki struktur tidak berubah, sedangkan zat terlarut dapat berubah.
Sedangkan Suspensi bersifat heterogen, tidak kontinu, sehingga merupakan sistem dua fase. Ukuran partikel tersuspensi lebih besar dari 100 nm. Suspensi dapat dipisahkan dengan penyaringan.


D.   Prosedur Kerja
1.      Memasukan 50 ml air ke dalam gelas kimia
2.      Menambahkan satu sendok makan gula ke dalam gelas kimia tersebut
3.      Mengaduk kira-kira selama satu menit
4.      Larutan didiamkan selama sepuluh menit dan mencatat apa yang terjadi
5.      Menyaring campuran yang terjadi menggunakan kertas saring dan mencatat apa yang terjadi.
6.      Prosedur kerja 1 sampai 5 diulangi dengan menggunakan garam, susu, terigu, santan, pasir, teh, dan kopi.
7.      Campuran minyak dan air
Memasukan 5 ml air dan 2 ml minyak goreng ke dalam tabung reaksi. Campuran tadi diguncangkan beberapa saat, dan didiamkan selama 10 menit. Mencatat apa yang terjadi.
8.      Campuran minyak, air, dan detergen
Memasukan 5 ml air, 2 ml minyak, dan 2 ml larutan detergen ke dalam tabung reaksi. Campuran tadi diguncangkan beberapa saat, dan didiamkan selama 10 menit. Mencatat apa yang terjadi.




E.    Hasil Pengamatan
Sifat Campuran
Campuran air dengan
Gula
Garam
Susu
Terigu
Santan
Pasir
Teh
Kopi
Larut/tidak
larut
larut
larut
larut
Larut
tidak
larut
Tidak
Bening/keruh
bening
bening
keruh
keruh
Keruh
keruh
bening
Keruh
Mengendap/tidak
tidak
tidak
tidak
mengendap
mengendap
mengendap
tidak
mengendap
Filtrat bening/ tidak
bening
bening
keruh
keruh
Keruh
keruh
bening
Keruh
Stabil/ tidak
stabil
stabil
stabil
tidak
Tidak
tidak
stabil
Tidak

Komponen Campuran
Bercampur
Tidak Bercampur
Air + Minyak
¾     
ü   
Air + Minyak + larutan detergen
¾     
ü   







F.    Pembahasan
Setelah melakukan percobaan dapat dilihat, ketika mencampurkan air, garam, teh ke dalam air, ketiganya larut dalam air. Setelah didiamkan campuran itu tidak memisah. Saat disaring, tidak dapat tersaring karena tidak mempunyai endapan. Campuran ini bersifat homogen.
Jika mencampurkan air dengan susu bubuk instan, ternyata susu larut tetapi larutan itu tidak bening melainkan keruh. Jika didiamkan campuran itu tidak akan memisah dan juga tidak dapat dipisahkan dengan penyaring. Hasil penyaringan tetap keruh. Secara makroskopis campuran ini tampak homogen. Akan tetapi, secara mikroskopis partikel-partikel susu yang tersebar di dalam air masih dapat dibedakan. Campuran seperti inilah yang dinamakan koloid. Pada campuran susu dengan air, fase terdispersinya adalah lemak, sedangkan medium pendispersinya adalah air. Sebenarnya campuran air dengan santan merupakan koloid. Namun dalam percobaan kami, terjadi sedikit kesalahan. Karena dalam percobaan kami, setelah dicampur dengan air dan didiamkan, terjadi pengendapan. Seharusnya koloid tidak mengendap. Kami tidak dapat memastikan penyebab kesalahan tersebut. Mungkin dari air atau santan yang kami gunakan.
Saat mencampurkan air dengan pasir, pasir tidak larut dalam air. Walaupun campuran ini diaduk, lambat laun pasir akan memisah dan mengendap di dasar gelas. Campuran ini bersifat heterogen dan merupakan sistem dua fase. Campuran ini dapat dipisahkan dengan penyaringan.

G.   Pertanyaan
1.      Jelaskan perbedaan antara suspensi, koloid, dan larutan !
Jawab:
Pada larutan dan koloid tidak terjadi pengendapan sedangkan pada suspensi terjadi pengendapan. Larutan memiliki 1 fase sedangkan koloid dan suspensi memiliki 2 fase. Larutan bersifat homogen, dan suspensi bersifat heterogen, sedangkan koloid secara makroskopis tampak homogen tetapi sebenarnya bersifat heterogen. Larutan tidak dapat disaring sedangkan suspensi dapat disaring,dan koloid tidak dapat disaring kecuali dengan penyaring ultra.
2.      Kelompokan larutan di atas ke dalam suspensi,koloid, dan larutan !
Jawab:
Larutan     : Campuran air + gula, air + garam, air + teh
Koloid       : Campuran air + susu, air + santan  
Suspensi    : Campuran air + pasir, air + kopi, air + tepung





3.      Apa kesimpulan dari percobaan yang anda lakukan ?
Jawab:
Campuran air dengan gula, garam, dan teh merupakan larutan, karena memiliki sifat larut, bening, mengalami satu fase(homogen), stabil, tidak dapat disaring.
Campuran air dengan  pasir, kopi, dan tepung merupakan suspensi, karena larutan tersebut memiliki sifat tidak larut meskipun diaduk dan didiamkan, keruh, mengalami dua fase, tidak stabil, larutannya heterogen, dan dapat dipisahkan dengan penyaring.
Campuran air dengan susu atau santan merupakan koloid, karena memiliki sifat larut dalam air, keruh, mengalami dua fase, tidak dapat dipisahkan dengan penyaringan, hasil penyaringan tetap keruh. Secara pengelihatan makroskopis, campuran ini tampak homogen, tetapi sebenarnya bersifat heterogen.
4.      Kelompokan campuran berikut ke dalam suspensi, koloid, dan larutan !
Jawab:
Larutan      : air + cuka, air + sirup
Koloid       : air panas + agar-agar, cat, asap, tinta, gel, mentega
Suspensi    : air + kopi, air + tanah

H.   Kesimpulan
Meskipun ketiganya berupa campuran dua zat atau lebih, ternyata dari ketiga campuran dalam percobaan memiliki perbadaan dari segi bentuk, sifat, ukuran, serta fasenya yang dikelompokan ke dalam tiga macam jenis dispersi, yaitu dispersi halus (larutan), dispersi koloid, dan dispersi kasar (suspensi).
Campuran air dengan gula, garam, dan teh merupakan larutan, karena memiliki sifat larut, bening, mengalami satu fase (homogen), stabil, tidak dapat disaring.
Campuran air dengan  pasir, kopi, dan tepung merupakan suspensi, karena larutan tersebut memiliki sifat tidak larut meskipun diaduk dan didiamkan, keruh, mengalami dua fase, tidak stabil, larutannya heterogen, dan dapat dipisahkan dengan penyaring.
Campuran air dengan susu atau santan merupakan koloid, karena memiliki sifat larut dalam air, keruh, mengalami dua fase, tidak dapat dipisahkan dengan penyaringan, hasil penyaringan tetap keruh. Secara pengelihatan makroskopis, campuran ini tampak homogen, tetapi sebenarnya bersifat heterogen.

2 komentar:

Designed by Animart Powered by Blogger